Keputihan Pada Saat Ibu Sedang Hamil
Keputihan pada ibu hamil mungkin
kedengaran sangat sepele. Keputihan memang tidak menyebabkan efek
kesehatan yang serius secara langsung pada penderitanya. Namun beberapa
sumber medis menyebutkan bahwa keputihan merupakan gejala penyakit yang
lebih serius, terutama penyakit yang berhubungan dengan organ
kewanitaan. Pada wanita hamil, keputihan bisa jadi masalah kesehatan
yang serius bahkan bisa menyebabkan gangguan kesehatan si calon bayi,
atau paling tidak akan membawa pengaruh buruk pada proses kelahiran.
Oleh karenanya, apabila anda saat ini menderita keputihan saat hamil,
sangat di sarankan agar anda mencari pengobatan yang aman dan efektif.
Saat ini memang telah banyak cara mengatasi dan mencegah masalah di
atas, yang secara garis besar di bedakan menjadi dua : cara alami dan
cara medis.
Sebenarnya, penyebab dari masalah
kewanitaan ini terutama pada waktu hamil muda hampir sama dengan
penyebab keputihan pada umumnya. Penyebab umum yang pertama adalah
masalah kebersihan daerah kewanitaan. Apabila anda sedang hamil dan
masih menggunakan celana dalam dari bahan sintetis yang ketat, ini
saatnya anda mengganti celana dalam yang pas dan terbuat dari bahan yang
lembut. Pakaian dalam dari bahan sintetis yang ketat akan membuat
daerah kewanitaan anda sulit bernapas, sehingga akan menimbulkan
keringat dan bakteri, yang kemudian menyebabkan keputihan. Selain itu,
masalah kebersihan juga menjadi penyebab utama. Usahakan tidak membasuh
organ kewanitaan menggunakan tissue basah, karena parfum dari tissue
tersebut bisa memicu keputihan. Khusus bagi ibu hamil, stress dan
perubahan mood atau suasana hati juga bisa menimbulkan terjadinya
keputihan.
Keputihan dapat bersifat normal
(fisiologis) dan tidak normal (patologis). Dalam keadaan normal, cairan
yang keluar cenderung jernih atau sedikit kekuningan dan kental seperti
lendir serta tidak disertai bau atau rasa gatal. Namun bila cairan yang
keluar disertai bau, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil atau
warnanya sudah kehijauan atau bercampur darah, maka ini dapat
dikategorikan tidak normal.
Sebagian wanita hamil tidak pernah
mengeluhkan keputihan yang tiba-tiba dideritanya. Hal ini karena merasa
tidak merasa terganggu. Padahal, jika dibiarkan berlarut-larut keputihan
tersebut bisa membahayakan kehamilannya. Tak hanya dapat menyebabkan
persalinan prematur(prematuritas), keputihan pada kehamilan juga dapat
menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya serta kelahiran bayi dengan
berat lahir rendah (kurang dari 2500 gram). Itu sebabnya, sangat di
ajurkan pada ibu hamil agar segera melakukan pemeriksaan kehamilan
tatkala mendapatkan dirinya mengalami keputihan. Apalagi jika keputihan
tersebut mulai timbul gejala gatal yang sangat hingga cairan berbau
Kapan leucorrhea atau keputihan di katakan Abnormal?
Setiap cairan/lendir memiliki warna dan
bau yang berbeda, apabila cairan/lendir tersebut berbau busuk darah-
dengan warna biruan, dengan rasa terbakar atau gatal maka gejala ini
harus dibicarakan dengan dokter/bidan Anda sehingga bidan/dokter dapat
mengetahui penyebab dari vagina infeksi.
Leukorrhea Abnormal biasanya disebabkan
oleh infeksi vagina atau leher rahim, untuk menandainya sangat mudah.
Jika lendir berwarna kuning tebal dengan rasa gatal biasanya ini berarti
terdapat jamur pada vagina dan vulva.
Peningkatan produksi lendir selama
kehamilan terutama karena adanya perubahan tingkat hormon dalam tubuh
ibu hamil itu. Selama kehamilan, produksi hormon estrogen meningkat dan
ini merupakan salah satu penyebab utama.
Peningkatan cairan vagina selama awal
kehamilan biasanya merupakan hasil dari proses implantasi. lendir dapat
disertai dengan bercak dan ini normal.
Setiap perubahan tekstur atau kuantitas
keputihan selama kehamilan, terutama jika disertai dengan sakit perut
atau kram, tidak boleh diabaikan karena mungkin menunjuk ke arah
komplikasi pada kehamilan. Keputihan yang menyerupai keju dan disertai
oleh sensasi gatal atau terbakar bisa menjadi akibat dari infeksi jamur.
Jika cairan vagina mengeluarkan bau yang tidak sedap atau warna
kekuningan atau kehijauan ini bisa merupakan sinyal infeksi vagina lain
yang bisa mengancam keselamatan bayi yang belum lahir Anda.
Produksi lendir selama kehamilan pada
trimester pertama terutama dipicu oleh perubahan hormon yang terjadi
dalam tubuh selama kehamilan dan keluarnya lendir tebal adalah tanda
kehamilan. Hal ini terutama akibat peningkatan kadar estrogen.
Peningkatan hormon estrogen juga menyebabkan peningkatan aliran darah ke
daerah panggul. Hal ini semakin meningkatkan kuantitas lendir selama
kehamilan. Lendir pada awal kehamilan mungkin sisertai bercak darah
terjadi pada saat implantasi. Hal ini terjadi karena telur yang dibuahi
menempel di dinding rahim.
Yang pasti jika wanita hamil mengalami
keputihan, walaupun hal ini wajar namun tetap saja musti harus hati-hati
dan waspada. Dari bermacam keputihan, ada tiga jenis yang dapat terjadi
pada kondisi hamil. Yaitu kandidosis vulvovaginal, vaginosis baterialis
dan trikomoniasis.
1. Kandidosis vulvovaginal.
Penyebab : Candida
albicans. Sejenis mikroorganisme komensal yang terdapat di sekitar area
genital perempuan sehat. Kandidosis Vulvovaginal dapat terjadi karena
pertumbuhan berlebihan sel-sel jamur, kondisi yang memudahkan
pertumbuhan tersebut antara lain : kehamilan, pemakaian kontrasepsi oral
kombinasi, pemakaian antibiotika berlebihan, menstruasi, diabetes
mellitus (kencing manis), penyakit-penyakit yang menurunkan daya
kekebalan tubuh, kebiasaan irigasi/bilas vagina, cairan
pembersih/pewangi vagina, vaginal jeli atau pemakaian celana dalam yang
ketat dengan ventilasi yang kurang.
Gejala : Munculnya
cairan kental, berbau sangat tajam dan disertai dengan rasa gatal akibat
cairan keputihan sudah mengiritasi dan membuat lecet vulva. Ibu hamil
juga akan merasakan nyeri saat berkemih dan saat bersenggama.
Dampaknya : Jika
dibiarkan dan tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kelahiran
prematur , ketuban pecah sebelum waktunya dan bayi berat lahir rendah
tidak bertambah pada keadaan ini
2. Vaginosis Bakterialis.
Penyebab : Adanya
perubahan ekosistem dalam area genital. Yaitu keadaan menghilangnya
jumlah laktobasili yang normal dan disertai oleh pertumbuhan berlebihan
dari mikroorganisme lain dalam konsentrasi yang tinggi. Dibandingkan
pada saat tidak hamil, frekuensi terjadinya Vaginosis Bakterialis pada
perempuan hamil cukup tinggi sekitar 16-24 persen.
Gejala : Munculnya cairan kental, berbau sangat tajam. Pada kondisi parah barulah muncul rasa gatal.
Dampaknya : Jika di
biarkan dan tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kelahiran
prematur , ketuban pecah sebelum waktunya dan bayi berat lahir rendah
tidak bertambah pada keadaan ini
3. Trikomoniasis.
Penyebab : Trichomonas Vaginalis, yaitu
protozoa yang mempunyai flagel, pada manusia biasanya terdapat di uretra
(saluran kemih). Ditularkan pada umumnya melalui hubungan seksual.
Gejala : Berupa iritasi
pada area genital, rasa panas, gatal dan nyeri yang dapat terasa di
daerah vulva dan paha, perineum (kulit diantara vagina dan anus) , dapat
pula disertai nyeri saat berkemih dan senggama. Dapat juga terjadi
perdarahan bercak setelah senggama akibat kontak langsung dengan leher
rahim yang meradang. keluar cairan keputihan yang berbuih dan berwarna
putih keabuan atau berwarna kuning kotor kehijauan serta berbau busuk
yang menusuk. Dalam kondisi parah, vagina dan leher rahim dapat bengkak
dan meradang kemerahan.
Dampaknya : Akibat terhadap kehamilan Trikomoniasis berhubungan dengan kejadian permaturitas dan bayi berat badan lahir rendah.
Tips mengatasi keputihan pada ibu hamil.
- Gunakan selalu pakaian dalam dari bahan katun dan hindari pakaian dalam dari bahan sintetis serta celana ketat.
- Usahakan agar jangan menggunakan panty liner setiap hari.
- Usai mandi usahakan area genital benar-benar kering. Gunakan pengering berupa handuk yang bersih dan jangan menggunakan tissue yang beraroma wangi.
- Bersihka area genita dari depan kebelakang setiap laki selesai berkemih atau buang air besar karena dapat membantu mengurangi kontaminasi mikroorganisme dari saluran kemih dan anus.
- Kurangi mengkonsumsi makanan manis serta yang mengandung kafein
- Jangan gunakan Douche (ini dapat mengganggu keseimbangan PH normal dan mengakibatkan infeksi vagina)
- Konsultasi dengan dokter atau bidan sebelum membeli obat apapun.
- Gunakan kompres es untuk meringankan gejala di daerah vagina.
- Gunakan sabun tanpa parfum.
0 komentar:
Posting Komentar